Kesuksesandi setiap ikuti lomba burung murai batu, berlanjut ke kegembiraan selanjutnya. Seperti halnya, Mr. Henky Solo pemilik murai batu Palu Gada. Ngedur juara 4 X dalam satu Minggu, Palu Gada tawaran terakhir Rp 35 juta. ” Kemarin murai batu pastol saya juga dipantau di gantangan, akhirnya deal Rp 15 juta, ” kata Mr. Henky . Artikelini saya sajikan sekedar untuk sharing buat rekan-rekan hobies yang sedang menangkarkan Murai Batu. Dari berbagai sumber dan referen MuraiBatu yang sudah siap lomba bisa dikenali dari tingkah laku dan ciri-ciri fisiknya, antara lain: 1. Kaki medang Untuk bisa tampil stabil dilapangan, usia Murai Batu harus sudah mapan / dewasa, karena jika umurnya sudah mapan maka mentalnya juga sudah stabil dan mental fighternya sudah terbentuk. Padausia yang sama, kedua jenis anakan murai batu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga berbeda, hal itu disebabkan karena faktor lingkungan dimana keduanya belajar dan berkembang. Apalagi jika tujuan kita memelihara murai batu tersebut adalah untuk diikutkan lomba, tentunya materi isiannya PerMISIagan2 nawarin Murai batu betina super medan siap breeding umur 1 th 8 bln,jinak doyan voer Harga : Rp. 1.100.000 Lokasi Seller : Jawa Tengah jika berminat Murai Batu Untuk Lomba Anti Dengan Voer Mei (2) Jual Murai Batu Medan Aceh; JUAL MURAI BATU lahat lampung super medan nias mud Diartikel sebelumnya kita sudah membahas bagaimana ciri burung murai batu yang sudah siap mengikuti lomba.Nah, di artikel kali ini kita akan membahas bagaimana perawatan burung Murai Batu 1 minggu sebelum saat perlombaan diawali, perihal ini penting untuk menyiapkan burung yang betul-betul siap, siap kekuatan serta siap mental. Berikut tehnik serta caranya : . Burung Murai - Banyak para Kicau Mania yang memelihara burung Murai Batu MB dengan tujuan untuk di lombakan. Karena hal itulah banyak dari para penghobi Murai Batu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli anakan burung Murai Batu trah juara dengan harapan agar nantinya dapat berprestasi seperti indukannya. Namun seringkali harapan tidak sesuai dengan kenyataan karena keturunan Murai Batu jawara tidak selalu dapat menjadi jawara. Hal itu bisa disebabkan karena beberapa faktor, misalnya saja dari pola perawatan yang kurang tepat, settingan harian dan lomba yang tidak sesuai dengan karakter burung, dan usia dari Murai Batu tersebut yang sebetulnya belum matang secara mental untuk juga Settingan lomba untuk Murai Batu agar bisa tampil maksimal dilapangan Usia Murai Batu sangat berpengaruh pada mentalnya, oleh karena itu untuk burung Murai Batu yang masih muda sebaiknya jangan buru-buru untuk diturunkan ke arena lomba meskipun burung tersebut sudah menunjukkan sifat fighternya. Jika kita memelihara Murai Batu dari anakan / trotolan, minimal setelah satu kali mabung setelah berganti bulu dewasa kemudian mabung lagi ke bulu dewasa berikutnya baru boleh mulai ditrek dengan beberapa burung Murai Batu lainnya atau maksimal mengikuti Latber. Hal itu bertujuan untuk menjaga perkembangan mental dari Murai Batu muda tersebut dikemudian hari. Mungkin ketika dilombakan Murai Batu tersebut tampil ngotot mengimbangi lawan-lawannya yang usianya sudah mapan dan sudah berpengalaman, namun kita tidak tahu apakah burung tersebut bertarung dengan mental tertekan atau benar-benar juga Perlakuan khusus untuk membuat Murai Batu muda lebih fighter Banyak kasus yang terjadi pada Murai Batu muda yang terburu-buru dilombakan kemudian mengalami masalah pada mentalnya yang drop, macet bunyi, hilang sifat fighternya dan bahkan sampai mencabuti bulu-bulunya sendiri kanibal. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal negatif tersebut sebaiknya kita bersabar menunggu sampai usia Murai Batu benar-benar matang sambil melatih dan melengkapi materinya agar ketika sudah saatnya dilombakan burung tersebut sudah siap secara mental dan fisik dengan performa dan amunisi yang mumpuni. Usia yang paling ideal untuk burung Murai Batu agar benar-benar siap untuk dilombakan adalah setelah tiga kali mabung bulu dewasa, karena pada usia ini burung Murai Batu telah memiliki fisik dan mental yang tangguh untuk bertarung. Jangan sampai semua yang sudah kita lakukan untuk merawat burung Murai Batu dari nol menjadi sia-sia hanya karena ketidak sabaran burung Murai Batu dari anakan / trotolan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, selain itu kita juga harus meluangkan waktu dan tenaga sampai burung tersebut menjadi sebaiknya, tunggu sampai usia Murai Batu benar-benar matang dan siap untuk dilombakan. Tidak usah tergesa-gesa agar hasilnya lebih maksimal. Baca juga Terapi untuk mengatasi Murai Batu macet bunyi Demikian sedikit informasi tentang usia ideal burung Murai Batu untuk dilombakan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain. Semoga bermanfaat Terima kasih Pada saat Anda Menangkarkan burung murai batu memang harus dilakukan dengan cara yang cukup teliti supaya bisa sukses dan bisa memanen. Salah satu yang harus anda ketahui ialah kunci utama pada saat mengawinkan burung murai batu tersebut. Pada saat anda baru Belajar menangkarkan burung murai batu untuk seorang pemula memang sangat membutuhkan kecermatan, ketelitian dan juga kesabaran yang ekstra. Apalagi untuk mengetahui karakter dari burung murai batu tersebut . Proses penjodohan burung yang sudah terbiasa naik gantangan di arena lomba ini ternyata jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan jenis burung yang lainnya. Hal ini di sebabkan karena hal agresifitas dari jenis burung tersebut. Dengan demikian, maka dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ada yang mengatakan jika 80% adalah keberhasilan berasal dari indukan betinanya. Sebab, Indukan betina sangat berperan besar untuk menentukan suatu keberhasilan pada penangkaran ini. Rekomendasi √ Perilaku Murai Batu Yang Buruk Ketika Mengikuti Lomba... Jadi, tidak hanya proses di penjodohan saja, akan tetapi burung betina ini mempunyai tanggung jawab yang berkelanjutan. Sampai pada masa-masa proses produksi bertelur dan pasca bertelur mengerami dan proses merawat anakannya. Cara Yang Benar Mengawinkan Burung Murai Batu Maka dari penjelasan diatas, sebaiknya anda bisa memilih indukan betina yang bisa memenuhi kualifikasi tersebut. Tujuannya agar pada saat proses penangkaran murai batu bisa lebih sukses dan berhasil. Perhatikan juga umur dari burung yang betina, dan lihat kematangan yang ideal untuk burung murai betina yang akan dijodohkan yakni berusia 8 bulan atau 12 bulan. Dan yang lebih pentingnya lagi yakni burung betina itu haruslah sudah siap untuk dikawinkan dalam masa birahi. Sedangkan untuk yang pejantannya di usahakan yang mempunyai karakter jawara. Tahapan Penjodohan Konsepnya, Anda bisa menempatkan indukan burung betina dan juga burung jantan yang sudah ditentukan pada sangkar yang berbeda. Yang pertama, Anda bisa memasukan burung murai yang betina ke dalam kandang ternak. Biarkan posisi burung yang jantan tetap berada pada sangkarnya sendiri. Tunggu hingga burung betina menandakan menyusun sarangnya di glodok meskipun beberapa hari. jika penyusunan sangkar sudah terlihat berarti burung betina sudah siap untuk di kawin. Setelah itu, burung yang jantan bisa anda lepas ke dalam kandang ternak. Pada umumnya 2 burung tersebut akan langsung kawin, bilamana burung betina sudah mencapai masa-masa birahi, pastinya burung jantan akan mengawini dalam beberapa hari puncak untuk produktif dari burung murai batu yaitu setahun ke atas dari burung betina. Selanjutnya tiga tahun keatas untuk yang jantannya. Kandang Yang Cocok Pada saat anda akan mengawinkan burung murai batu juga harus perhatikan untuk memberikan kandang ternak yang cocok. Untuk Ukuran kandang sebaiknya menyesuaiakan dengan luas lahan yang ada. Sebagian besar dari pembudidaya akan menangkarkan burung murai batu di kandang yang berukuran 1 X 2 Meter. Namun, adapula yang menggunakan kandang dengan ukuran yang lebih kecil. Selanjutnya, anda juga bisa memasukan beragam bentuk sarang pada kandang tersebut. Contohnya seperti bentuk kotak yang dibuat menggunakan dari triplek, atupun dari potongan-potongan bambu yang dilubangi. Dengan demikian, maka indukan burung murai batu bisa menentukan sendiri bentuk tempat sarang yang disukaianya, agar burung tersebut bisa merasa nyaman pada waktu produksi. Makanan Murai Batu Untuk cara sukses mengawinkan burung murai batu usahakan juga diperhatikan pada masalah pakannya. Anda bisa memberikan pakan berupa serangga jangkrik dan juga ulat hongkong yang ditempatkan dalam bak plastik di kandangnya. Sebaiknya pada jumlah pakan jangan dibatasi, dan anda bisa memberikannya dalam jumlah yang banyak agar indukan bisa berproduksi dengan maksimal. Jadi, hal utama pada saat mengawinkan burung murai batu memang berada pada burung indukan betinanya. Jika semakin matang umur produktifnya, maka pada tingkat keberhasilan penangkaran juga bisa menjadi lebih tinggi. Nah, untuk panennya, maka anakan burung murai yang sukses menetas tersebut akan dirawat oleh burung indukanya hingga umur 7 hari. Dan setelah itu, anakan bisa dipanen serta dimasukkan kedalam box incubator. Setelah umur anakan tersebut melebihi 1,5 bulan, anakan dari burung murai batu tersebut sudah dapat dipinang atau bisa juga dipasarkan. Terapi kandang umbaran untuk melatih fisik dan stamina Murai - Istilah "ngetem" tentunya sudah tidak asing lagi bagi para Kicau Mania, terutama bagi para pemain lapangan. Ngetem adalah istilah dimana burung berhenti berkicau beberapa saat ditengah-tengah lomba yang sedang berlangsung untuk kemudian berkicau lagi. Ngetem bisa terjadi pada burung lomba jenis apa saja, termasuk burung Murai Batu MB. Burung Murai Batu yang ngetem saat dilombakan bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain 1. Obesitas Burung Murai Batu MB yang mengalami obesitas / kegemukan sangat berpotensi ngetem ketika dilombakan. Hal itu disebabkan karena kelebihan berat badannya akan membuat burung Murai Batu tersebut menjadi cepat lelah dan nafasnya menjadi terengah-engah sehingga akan berhenti berkicau beberapa saat untuk menarik nafas. Untuk itu, masalah obesitas pada Murai Batu harus segera ditangani dengan cara menurunkan berat badannya agar tidak terlalu gemuk dengan pemberian menu pakan yang variatif serta dengan porsi seimbang ditambah pemberian multivitamin. Penjemuran serta latihan di kandang umbaran secara rutin dan terjadwal juga perlu dilakukan agar lemak di tubuh burung Murai Batu berkurang dan tubuh burung menjadi ramping, sehingga staminanya menjadi prima dan nafasnya menjadi juga Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu 2. Kurang kondisi Murai Batu yang sering ngetem ketika dilombakan bisa juga disebabkan karena staminanya kedodoran karena harus berkicau terus-menerus selama lomba berlangsung, sehingga burung harus jeda sejenak mengumpulkan tenaga untuk kemudian berkicau lagi. Hal itu bisa disebabkan karena kondisi fisik burung Murai Batu sedang tidak fit. Faktor penyebabnya bisa karena perubahan cuaca yang tidak menentu pancaroba, kurangnya pemberian multivitamin dan bisa juga karena burung Murai Batu tetsebut masih dalam masa rekondisi pasca mabung sehingga kondisi fisiknya belum pulih 100%. 3. Jam terbang lomba Murai Batu yang belum terbiasa dilombakan biasanya akan sering ngetem ditengah-tengah lomba yang sedang berlangsung. Hal itu wajar karena Murai Batu tersebut belum terbiasa bertanding dengan banyak lawan yang harus di hadapi. Penyebabnya karena mental Murai Batu tersebut belum terlatih, sehingga mudah ngedrop ketika mendengar suara tembakan-tembakan lawannya yang Batu yang minim pengalaman lomba cenderung akan terdiam karena merasa kaget dan tertekan oleh suara-suara kicauan Murai Batu lain yang terdengar asing baginya. Untuk mengatasi hal itu, burung Murai Batu harus dilatih secara rutin dengan sering membawanya ke arena lomba atau latber untuk menambah jam terbangnya agar mentalnya semakin terasah seiring berjalannya waktu sampai pada akhirnya Murai Batu tersebut bisa kerja maksimal dari awal sampai akhir lomba tanpa juga Buka tutup kerodong untuk melatih mental fighter Murai Batu lapangan 4. Usia Murai Batu Usia Murai Batu juga sangat mempengaruhi performanya dilapangan. Karena mental Murai Batu muda masih belum stabil dan belum kuat menghadapai tekanan dari lawan-lawannya yang usianya sudah lebih mapan / dewasa, sehingga akan sering ngetem ketika dilombakan. Jadi untuk Murai Batu yang masih berusia muda sebaiknya jangan sering di ikutkan lomba dulu sampai mentalnya benar-benar siap tempur. Sebaiknya, sering dilatih / ditrek dulu dengan beberapa ekor Murai Batu lain yang usianya sama atau yang lebih muda agar mentalnya semakin kuat. Ngetem pada Murai Batu bukanlah masalah serius karena masih bisa di atasi pada lomba berikutnya. Hanya saja, potensi Murai Batu untuk menjadi juara akan sulit diraih karena sudah bisa dipastikan akan kalah dengan Murai Batu yang kerja full dari awal sampai akhir lomba tanpa juga Usia ideal Murai Batu untuk dilombakan Demikian sedikit informasi tentang penyebab dan cara mengatasi Murai Batu ngetem saat lomba yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain. Semoga bermanfaat Terima kasih Kapan Murai Batu Ikut Lomba?Kisah Sedih Murai Batu Muda Sudah DilombakanWaktu Melombakan Murai BatuUsia Murai Batu Mabung PertamaMurai Batu Ikut Lomba Tapi Terlalu DiniKesimpulanPencarian terkait Pertanyaan yang bagus, bagus biar kicau mania memahami pentingnya umur yang matang. Kalau Murai Batu belum siap lomba tapi sudah dilombakan, nanti awalnya bagus, tapi secara berkelanjutan akan hancur. Kisah Sedih Murai Batu Muda Sudah Dilombakan Sama seperti kejadian yang menimpa Syamsul Saputro pemilik SKL Bird Farm. Dari keterangan Omkicau, awal-awal dulu Syamsul pernah menurunkan Murai Batu untuk pertama kalinya ke lomba tingkat nasional. Burung ini masih muda dan belum berpengalaman. Namun, burung tersebut langsung mendapat jura pertama. Lawan-lawan Murai Batu tadi sebenarnya para senior dan bukan burung sembarangan. Salah satunya ada burung Murai Batu jawara seharga Rp 250 juta. Namun, Murai milik Syamsul dapat mengalahkannya dan meraih juara pertama. Burung ini baru mabung pertama kali tapi mentalnya sangat fighter. Durasi performanya nyaris sempurna dari awal gantang sampai akhir lomba. Syamsul bangga karena Murai Batu kemarin sore bisa mengalahkan Murai Batu jawara. Sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama. Murai Batu tadi perlahan melakukan tingkah aneh, seperti mematuki bulunya sendiri, tidak mau bunyi, mabung tidak beraturan, dan tidak tuntas. Cara Merawat Murai Batu Lomba Agar Juara Kemudian pada akhirnya Murai Batu tersebut mati. Syamsul sangat menyesalinya padahal para senior sudah mengingatkannya. Dari situ Syamsul banyak belajar tentang karakter sampai sekarang SKL Bird Farm sudah terkenal di mana-mana. Walau harga Murai Batu miliknya dijual di atas harga rata-rata, semuanya laris manis. Waktu Melombakan Murai Batu Dari situ dapat diambil kesimpulan melombakan Murai Batu setelah mabung pertama, hasilnya sangat fatal. Murai Batu boleh ikut lomba minimal sudah mabung kedua atau ketiga. Biasanya puncak performa Murai Batu setelah mabung ketiga. Sekarang tinggal Anda mau sedikit bersabar atau terburu-buru dalam mengambil tindakan. Alasan Harga Murai Batu Mahal Bisa Seperti Harga Rumah Usia Murai Batu Mabung Pertama Kapan Murai Batu mabung pertama? Rata-rata Murai Batu mabung pertama kali di usia 4 bulan. Namun bila asupan proteinnya tinggi, Murai Batu bisa mabung lebih cepat yakni usia 2 bulan. Murai Batu yang dirawat di sangkar aviary juga mabung lebih cepat. Jadi kemungkinan dalam setahun, Murai Batu bisa mabung dua kali. Apakah kita harus menunggu 1 tahun supaya burung siap lomba? Kalau mau aman dan mentalnya lebih kuat, tunggu saja sampai usia burung 2 tahun. Biasanya burung sudah mabung 2-3 kali, sehingga dari kualitas emosi, mental, pengalaman tentunya sudah bagus. Doping Murai Batu Gacor Murai Batu Ikut Lomba Tapi Terlalu Dini Dari sini Anda seharusnya sudah mulai berhati-hati saat akan mengikutkan Murai Batu lomba. Walau masih kecil burung sudah gacor, tapi kalau mental dan umur belum mencukupi, nanti justru berdampak buruk pada burung tersebut. Oleh karena itu, kita harus memahami dulu karakter burung Murai Batu. Setidak Anda mengetahui kapan dia lahir, kapan mabung, dan kapan waktu kawin. Kalau sudah tahu semuanya, Anda bisa dengan mudah mengikutkan Murai Batu lomba. Burung sudah siap dan mental fighter. Walau bertemu lawan gacor, mentalnya tidak drop. Kesimpulan Demikian waktu yang paling tepat melombakan burung Murai Batu. Murai Batu siap lomba jika sudah mabung kedua. Namun untuk performa terbaik, tunggu mabung ketiga. Jadi pada dasarnya tunggulah burung setelah usianya 2 tahun. Sambil menunggu, burung jangan diturunkan di lomba kelas nasional. Burung Murai Batu bisa ditrek dengan burung tetangga yang usianya sepadan. Kemudian burung juga bisa dimaster dengan Murai Batu jawara. Sekali lagi pilih usia yang sepadan dan jangan terlalu tua. Nanti takutnya mental burung drop. Sebab mendengarkan suara Murai gacor dari YouTube atau MP3 bisa membuat burung ngedrop mentalnya. Jika artikel bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram burungnyadotcom. Terima kasih.

usia murai batu siap lomba